[1]Teori Transaksional (model Pertukaran
Sosial)
Menurut teori ini, hubungan antar
manusia (interpersonal) itu berlangsung mengikuti kaidah transaksional, yaitu
apakah masing-masing merasa memperoleh keuntungan dalam transaksinya atau malah
merugi. Jika merasa memperoleh keuntungan maka hubungan itu pasti mulus, tetapi
jika merasa rugi maka hubungan itu akan terganggu , putus, atau bahkan berubah
menjadi permusuhan. Demikian juga rakyat dan pemimpin,
suami- isteri, mantu - mertua, direktur-anak buah, guru-murid, mereka berfikir;
kontribusi mereka sebanding dengan keuntungan yang diperoleh atau malah rugi.
Demikian juga hubungan antara daerah dengan pusat, antara satu entitas dengan entitas
lain.
[2]Teori Peran
Menurut teori ini, sebenarnya dalam
pergaulan sosial itu sudah ada skenario yang disusun oleh masyarakat, yang
mengatur apa dan bagaimana peran setiap orang dalam pergaulannya.
Dalam skenario itu sudah
`tertulis" seorang Presiden harus bagaimana, seorang gubernur harus bagaimana, seorang guru harus
bagaimana, murid harus bagaimana.
Demikian juga sudah tertulis peran apa yang harus dilakukan oleh suami, isteri, ayah, ibu, anak, mantu, mertua dan seterusnya. Menurut teori ini, jika
seseorang mematuhi skenario, maka hidupnya
akan harmoni, tetapi jika menyalahi skenario, maka ia akan dicemooh oleh penonton dan ditegur sutradara. Dalam era reformasi sekarang ini nampak sekali
pemimpin yang menyalahi scenario
sehingga sering didemo public.
[3]Teori Permainan
Menurut teori ini, klassifikasi
manusia itu hanya terbagi tiga,yaitu anak-anak, orang dewasa dan orang tua.
Anak-anak
itu manja, tidak ngerti
tanggungjawab, dan jika permintaanya tidak segera dipenuhi ia akan nangis terguling-guling atau ngambek. Sedangkan orang dewasa, ia lugas dan sadar akan
tanggungjawab, sadar akibat dan
sadar resiko. Adapun orang tua, ia selalu memaklumi kesalahan orang lain dan menyayangi mereka.
Tidak ada orang yang merasa aneh melihat anak kecil menangis terguling-guling
ketika minta eskrim tidak dipenuhi, tetapi orang akan heran jika ada orang tua
yang masih kekanak-kanakan. Suasana rumah tangga juga ditentukan oleh bagaimana
kesesuaian orang dewasa dan orang tua dengan sikap dan perilaku yang semestinya
ditunjukkan. Jika tidak maka suasana pasti runyam. Demikian juga hubungan
antara pusat dan daerah, antara atasan dan bawahan. Aparat Pemerintah mestilah
bersikap dewasa, Presiden dan Ketua MPR mestilah jadi orang tua.
0 komentar:
Posting Komentar