Nama : Ilham
NIM : F1A011048
Jurusan : Sosiologi
Tugas 5
Buatlah karangan yang
di dalamnya mengandung bunyi kutipan lebih dari empat baris sebanyak dua buah
dan kurang dari empat baris sebanyak satu buah. Panjang karangan minimal satu
halaman. Buatkan pula daftar pustakanya
serta tidak boleh fiktif.
Jawab :
Mitologi Kebudayaan Jawa
Masyarakat
Jawa merupakan ladang potensial yang masih memandang segudang informasi budaya
untuk dapat digali seiring dengan perkembangan waktu. Harus diakui bahwa usaha
untuk mengungkap alam pikiran, pandangan, dan kehidupan orang Jawa tidak akan
pernah tuntas. Bahkan, diperlukan cara baru dalam mengungkap misteri kebudayaan
Jawa tersebut. Hal itu, seperti yang dikatakan oleh Magnis Suseno (1984:1)
sebagai berikut:
Kebudayaan Jawa
mempunyai ciri khas yaitu terletak dalam kemampuan luar biasa untuk membiarkan
diri dibanjiri oleh gelombang-gelombang kebudayaan yang datang dari luar dan
dalam banjir tersebut dapat mempertahankan keasliannya. Selanjutnya, kebudayaan
Jawa justru tidak menemukan diri dan berkembang kekhasannya dalam isolasi,
melainkan dalam mencerna masukan-masukan budaya dari luar.
Hal
tersebut menjadikan kebudayaan Jawa kaya akan unsur-unsur budaya. Kemudian,
menyatu dan menjadi miik kebudayaan Jawa seperti sekarang ini. Berbagai macam
persilangan budaya justru telah memberikan warna terhadap kedinamisan
kebudayaan Jawa.
Pandangan
masyarakat Jawa terhadap dunia mengisyaratkan bahwa baik dunia yang secara
fisik kelihatan maupun dunia yang tidak kelihatan merupakan satu kesatuan yang
tidak dapat dipisahkan. Manusia yang hidup di dunia ini tidak hanya menjalin
komunikasi dengan sesama saja, melainkan dengan makhluk supranatural. Dengan
demikian, tidak mengherankan apabila dalam masyarakat Jawa terdapat
perilaku-perilaku yang menandai hubungan antara manusia dan makhluk
supranatural. Jong (1985:10) mengatakan, di alam pikiran mistik dan mitos dapat
tercermin suatu sikap hidup.
Di
dalam masyarakat Jawa ada mitologi religius yang hampir diterima secara
universal, yang menyebabkan ketaatan emosional dan intelektual yang mendalam, seperti:
mitologi wayang, mitologi Kanjeng Ratu Kidul, penguasa gunung dan penguasa
hutan. Pada kesempatan ini, penulis berfokus pada mitologi Kanjeng Ratu Kidul. Hal
itu, seperti yang dikatakan Choy (1976:13) sebagai berikut :
Kanjeng Ratu
Kidul tidak hanya merupakan legenda untuk sebagian orang Jawa ia benar-benar
ada, tetapi karena keberadan alam supranatural yang dipahami orang Jawa sampai
taraf tertentu tidak dapat diterangkan maka praktik-praktik keagamaan yang
mengarah pada penghormatan penguasa dunia supranatural justru menjadi pintu
masuk dalam memahami alam pikiran orang Jawa tersebut.
Pada
prinsipnya, mitologi Kanjeng Ratu Kidul digunakan oleh penguasa Kasultanan Yogyakarta
sebagai kerangka acuan dalam menjalankan pemerintahan. Selain itu, juga
digunakan untuk menjamin keselamatan dan ketentraman hidup serta digunakan
sebagai pengantara manusia dengan alam supranatural.
0 komentar:
Posting Komentar