MAKALAH SOSIOLOGI GENDER
KEKERASAN TERHADAP
PEREMPUAN DALAM BENTUK PELECEHAN SEKSUAL
Disusun Oleh:
ILHAM (F1A011048)
KEMENTRIAN
PENDIDIKAN NASIONAL
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK
PURWOKERTO
2012
BAB 1
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Persolan gender di
Indonesia dapat kita lihat dari aspek ruang dan waktu atas dasar budaya yang
berlaku di berbagai lokasi dan waktu tertentu. Pada dasarnya semua orang tahu
bahwa antara laki-laki dan perempuan itu berbeda. Memang sudah jelas sekali
karena hal itu merupakan bawaan dari Sang Pencipta. Adapun perbedaan yang
dimaksud adalah dalam hal perbedaan biologis atau yang disebut dengan perbedaan
jenis kelamin. Laki-laki memiliki penis, testis, jakun, memproduksi seperma dan
berbagai ciri biologis lainnya. Sedangkan, wanita memiliki vagina, rahim,
memproduksi sel telur, payudara yang lebih menonjol dan ciri biologis lainnya.
Perempuan mengalami haid, melahirkan dan menyusui yang semua itu tidak bisa
dilakukan oleh kaum laki-laki. Istilah yang sudah populer di masyarakat adalah
perempuan itu tugasnya hanya masak, mencuci dan melayani kebutuhan biologis
laki-laki (sandaran titit). Semua
kemampuan ini menjadi mitos dalam masyarakat bahwa perempuan berhubungan dengan
kodrat sebagai Ibu. Dengan adanya mitos tersebut menjadikan posisi perempuan
itu dibawah laki-laki atau sebagai manusia nomor dua. Hal ini yang membatasi peran perempuan dan
kreaktivitas perempuan dalam menjalani kehidupan serta menjadikan adanya
permasalahan yang sangat serius dan terjadilah ketidaksetaraan gender dalam
masyarakat. Dalam makalah yang penulis buat ini, penulis akan membahas mengenai
pelecehan terhadap perempuan yang selama ini menjadi permasalahan yang serius
yang ada dalam masyarakat kita. Untuk itu, permasalahan seperti itu harus
segera diselesaikan dan dihapuskan dari kehidupan masyarakat. Semoga dalam
makalah yang penulis buat ini dapat memberikan sedikit solusi untuk
permasalahan tersebut.
BAB II
PEMBAHASAN
Sebelum membahas tentang kasus pelecehan seksual terhadap perempuan
sebaiknya, kita terlebih dahulu mengetahui pengertian dari gender itu sendiri. Gender
adalah sifat yang diletakkan kepada laki-laki dan perempuan yang merupakan hasil dari konstruksi social dan
kultural. Gender merupakan prilaku yang terbentuk dari proses social yang
berkaitan dengan peran, perilaku, tugas, hak dan fungsi yang dibebankan kepada
perempuan dan laki-laki. Dalam hal ini, pihak perempuan selalu kalah dengan
laki-laki, seperti masalah pekerjaan , pedidikan, kewajiban, hak dan hal-hal
lain yang menyangkut antara laki-laki dan perempuan. Inilah yang menyebabkan terjadinya ketidaksetaraan
hak antara laki-laki dan perempuan. Dengan adanya pelabelan semacam itu
menjadikan kaum laki-laki menjadi sombong dan sesukanya mempermainkan kaum
perempuan yang dimata mereka menganggap kaum yang lemah dan tak berdaya. Ketidakadilan
semacam ini bisa berwujud marginalization
(peminggiran ekonomi/pemiskinan),
subordination (penomorduaan/anggapan tidak penting), stereotype (pelabelan negative), dan violence (kekerasan
terhadap perempuan).
Pelecehan seksual sendiri adalah segala
bentuk perilaku bersifat seksual yang tidak diinginkan oleh seseorang yang mendapat
perlakuan tersebut, dan pelecehan seksual yang sering terjadi dialami oleh
semua perempuan. Faktor internal dari pelaku yang menyebabkan perilaku
pelecehan adalah adanya dorongan seksual yang tidak dapat dikontrol oleh
pelaku. Faktor eksternalnya adalah seringnya pelaku menonton video porno,
membaca majalah porno dan cerita-cerita porno. Sehingga, membuat pelaku
mempraktekkan adegan yang ada di dalam video dan yang ada di dalam cerita
maupun majalah porno. Penyebab prilaku pelecehan juga karena adanya dorongan
atau hasrat dari pelaku karena faktor-faktor lain. Seperti korban memakai
pakaian minim, keadaan lagi sepi dan lain sebagainya. Sering kali pelecehan seksual
ini terjadi dalam bentuk lelucon-lelucon jorok, membuat malu dengan omongan
kotor, bahkan sampai meminta pelayanan seks bagi perempuan yang mau melamar
pekerjaan tertentu. Bukan hanya kasus seperti itu tetapi, masih banyak kasus
yang lain yang dialami perempuan dalam bermasyarakat. Misalnya seseorang yang
ingin jadi artis pun tidak luput dari korban pelecehan seksual. Sungguh berat
menjadi perempuan pada zaman yang sudah sekejam ini, kemana-mana harus selalu
waspada dengan pikiran jorok dan tindakan kurang ajar dari kaum laki-laki. Aksi
kekersan yang terjadi di sekitar kita dilihat dari jenisnya dapat
diklasifikasikan ke dalam empat jenis yaitu kekerasan langsung (direct
violence), kekerasan tidak langsung (indirect violence), kekerasan represif
(refressive violence) dan kekerasan alienatif (alienating violence). Dalam hal
ini, pelecehan seksual termasuk ke dalam kekerasan langsung. Kekerasan langsung
yaitu merujuk pada kekerasan fisik atau psikologis seseorang secara langsung. Pelecehan
seksual adalah termasuk prilaku menyimpang, seperti teori yang dikemukakan oleh
Edwin H. Suthherland, perilaku menyimpang adalah hasil dari proses belajar atau
yang dipelajari. Ini berarti bahwa penyimpangan bukan diwariskan atau
diturunkan.
Menurut berita di Televisi dari
pengakuan seorang gadis yang sedang naik Bus way pun tak luput dari kasus
pelecehan seksual dari laki-laki. Bahkan mereka mengaku sempat melihat penis
(kemaluan laki-laki) itu digesek-gesekan ke pantat mereka walaupun suasana
ramai dan banyak orang. Bukan hanya itu payudara mereka pun tak luput dari sergapan
tangan laki-laki yang meremas-remas tanpa rasa malu sedikit pun. Lalu,
pertanyaan yang timbul adalah bagaimana solusi mengatasi pelecehan seksual
terhadap kaum perempuan? Penulis memberikan sedikit solusi semoga dapat
mencegah kasus pelecehan yang selama ini menjadi hal yang tabu di masyarakat,
antara lain sebagai berikut :
a.
Pakailah busana
yang rapi dan sopan kemanapun. Memang setiap wanita ingin tampil cantik dan
sempurna dengan memamerkan bentuk tubuh yang ideal. Namun, alangkah baiknya
jika mengenakan busana yang pantas dan rapi. Dengan begitu orang lain juga tak
akan berani melecehkan.
b.
Lakukanlah
perlawanan, jika anda dilecehkan teriaklah biar Si hidung belang jadi takut. banyak
korbannya yang diam saja ketika dilecehkan. Entah karena Si korban malu atau
malah menikmati.
c.
Harus ada
Undang-Undang yang tegas dalam menangani kasus pelecehan seksual pada kaum
perempuan agar dapat menimbulkan efek jera pada pelaku tindak pidana pelecehan.
Sehingga, tidak ada lagi kaum perempuan yang menjadi korban pelecehan seksual.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Dalam masyarakat memang masih banyak
terjadi kasus ketidakadilan gender. Salah satunya adalah mengenai masalah
pelecehan seksual terhadap perempuan. Kekerasan model apapun yang terjadi dalam
masyarakat, sesungguhnya beragkat dari suatu idelogi tertentu yang mengesahkan
penindasandisatu pihak baik perseorangan maupun kelompok terhadap pihak lain
yang disebabkan oleh anggapan ketidaksetaraan yang ada dalam masyarakat. Pelecehan
seksual termasuk ke dalam kekerasan langsung karena merujuk pada kekerasan
fisik atau psikologis seseorang secara langsung. Dalam makalah ini penulis
sangat prihatin sekali dengan perlakuan laki-laki terhadap perempuan yang
sering berlaku senonoh dan sembarangan melecehkan kaum. Seperti telah
disinggung diatas bahwa pelecehan terjadi apabila seorang wanita menganggap
tindakan, baik perlakuan serta ucapan maupun isyarat tubuh si pelaku dianggap
telah melanggar kesopanan dan yang terpenting sebagai seorang wanita tidak
mengendaki perlakuan si pelaku. Pelecehan seksual dapat kita cegah juga dapat
kita lawan bahkan kalau perlu harus kita hapuskan dari kehidupan bermasyarakat.
Cukup sekian penjelasan dari penulis. Bila ada kesalahan dan kekurangan dari
makalah ini maka, penulis mohon ma’af
yang sebesar-besarnya.
DAFTAR
PUSTAKA
Santoso, Topo dan Eva Achjani Zulfa.
2011, Kriminologi, Cetakan ke-11, PT
Rajagrafindo Persada, Jakarta.
Sarwono, Sarlito W. 2012, Psikologi Remaja, Cetakan ke-15, PT Rajagrafindo Persada, Jakarta.
Setiadi, Elly M. dan Usman Kolip. 2011, Pengantar Sosiologi, Kencana, Jakarta.
Ridwan. 2006, Kekerasan
Berbasis Gender, Fajar Pustaka, Purwokerto.
0 komentar:
Posting Komentar