MAKALAH
SOSIOLOGI PEDESAAN
PENTINGNYA
PEMBANGUNAN DESA YANG BERBASIS KEMASYARAKATAN
Disusun Oleh:
ILHAM (F1A011048)
KEMENTRIAN
PENDIDIKAN NASIONAL
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK
PURWOKERTO
2012
BAB 1
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Berbicara mengenai masalah pembangunan
desa dalam melihat kondisi masyarakat sekarang ini memang suatu hal yang
menarik. Dalam pembangunan pedesaan yang akhir-akhir ini mendapat respon yang
bagus dari pemerintah karena merupakan salah satu dari tujuan pemerintahan
adalah menjadikan masyarakat yang makmur, sejahtera dan memperoleh kehidupan
yang layak. Mengutamakan manusia dalam proyek-proyek pembangunan pedesaan
dipandang manusiawi dari para perencana juga dapat pula diartikan sebagai suatu
permintaan yang sungguh-sungguh agar memberikan prioritas pada factor dasar
dalam pembangunan pedesaan. Proyek-proyek pembangunan pedesaan adalah sarana
bagi pertumbuhan dan perubahan dalam hal-hal yang berhubungan dengan ekonomi.
Indonesia adalah negara yang cukup kaya,
namun sebagian besar penduduknya berada dalam kondisi yang terlalu merana. Di
samping kenyataan dan kemiskinan desa dengan berbagai persoalan yang
dihadapinya, Indonesia terkenal pula dengan kondisi yang penuh kontradiksi yang
positif maupun negatif. Sehingga, proses pembangunan desa sudah sewajarnya
memerlukan suatu konsep kebijakan yang integral dalam tahapan pelaksanaan yang
konsisten demi mencapai hasil yang lebih baik dan lebih efektif. Maka dari itu,
pembangunan desa merupakan unsur pokok dalam system pembangunan nasional yang
dikembangkan secara integral dan bukan hanya diperlakukan sebagai asal jadi (sub sentence) atau system coba-coba.
B.
RUMUSAN ASALAH
a.
Apa pentingnya
pembangunan pedesaan ?
b.
Bagaimana strategi
organisasional pembangunan masyarakat desa ?
c.
Bagaimana peranan
prasarana dalam pembangunan pedesaan?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pentingnya Pembangunan Pedesaan
Indonesia
baru dapat disebut makmur kalau desa ikut makmur. Ketahanan nasional baru dapat
disebut tangguh apabila seluruh segi-segi strategis kehidupan negara seperti
sector ekonomi, komunikasi, transportasi laut, udara, darat, pabrik-pabrik
besar dan lain-lain terkendali oleh pemerintah.
Tetapi, hampir semua sektor ekonomi berada ditangan orang asing. Dilihat dari
segi ketahanan nasional sector ekonomi yang seharusnya didomiasi orang Indonesia asli
secara merata di seluruh Indonesia. Dalam pola ketahanan
nasional di masa depan, faktor desa perlu dibahas dan diperhatikan lebih serius
serta dikonsepkan secara mendasar dan dikembangkan secara maksimal. Karena
tidaklah berlebihan kalau disebut “pembangunan Indonesia tidak ada artinya
tanpa membangun desa, ketahanan nasional berakar di desa, hari depan Indonesia
terletak dan tergantung dari berhasilnya kita membangun desa”. Pembangunan memang identic dengan hal-hal yang
bersifat fisik. Peningkatan kesejahteraan masyarakat desa dapat dilakukan melalui pembangunan
yang berbasis kemasyarakatan. Salah satu upaya yang dilakukan melalui Program Pengembangan
Kawasan Perdesaan Berbasis Masyarakat (PKPBM). Dengan program tersebur
diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan perekonomian di desa secara
optimal. Karena cukup banyak potensi desa yang belum maksimal dikembangkan
dalam mensejahterakan masyarakat. PKPBM dilaksanakan melalui kemitraan
multipihak pemangku kepentingan dengan pembentukan forum PKPBM antardesa dimana
tugas forum merumuskan dan membahas hal-hal strategis dalam penyusunan rencana
pembangunan desa. Tahap perencanaan PKPBM harus memperhatikan beberapa hal,
termasuk permasalahan tata ruang, profil maupun potensi unggulan desa.
Memang perlu disadari lebih
lanjut dan dikaji lebih mendalam, bahwa sejak dahulu kala sampai sekarang desa
merupakan dan tetap berfungsi sebagai tulang punggung kehidupan social politik
Indonesia. Maka dari itu, sangatlah penting pembanguna desa dalam kondisi
sekarang ini.
B.
Strategi Organisasional Pembangunan Masyarakat Desa
Dalam pembangunan pedesaan terdapat berbagai macam
strategi yang mendorong untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Strategi
organisasional yang ada sangat mirip dan saing bersilangan satu sama lain. Ada
empat strategi oganisasional yang akan
menjelaskan masalah pembangunan pedesaan, antaralain :
B.1 Strategi Pembangunan Gotong Royong
Strategi
pembangunan gotong royong melihat masyarakat sebagai suatu system social yang
terdiri atas bagian-bagian yang terintegrasi secara normatif. Strategi pembangunan
gotong royong merupakan strategi perubahan kemasyarakatan yang berlandaskan
partisipasi luas seluruh lapisan masyarakat di dalam proses pengambilan
keputusan-keputusan dan tindakan-tindakan masyarakat. Oleh karena itu, tidak
mengherankan apabila strategi ini percaya bahwa perubahan- perubahan
kemasyarakatan dapat dicapai secara optimal melalui partisipasi dari segenap
lapisan masyarakat.
B.2 Strategi Pembangunan Teknikal-Provesional
Strategi
ini menganggap bahwa berbagai kendala structural dan institusional telah
menyebabkan terjadinya penyesuaian- penyesuaian yang disfungsional terhadap
perubahan lingkungan internal dan eksternal. Strategi ini juga memberikan
peranan yang lebih kritikal pada agen-agen pembaharuan di dalam progam-progam
pembangunan setra menyediakan pelayanan yang diperlukan untuk merealisasikan
progam-progam pembangunan. Semua diselenggarakan dengan melibatkan partisipasi
masyarakat, tergantung pada pertimbangan agen pembangunan di dalam konteks
organisasional di mana Dia bekerja.
B.3 Srategi Konflik
Strategi konflik menyatakan bahwa masyarakat sebagai suatu system
yang memelihara dan menyesuaikan dirinya terhadap lingkungan yang terus berubah
melalui alokasi dan penggunaan kekuasaan yang tidak merata di antara
kelompok-kelompok di dalam masyarakat.
Strategi konflik menganjurkan kristalisasi masalah-masalah kemasyarakatan
dan organisasi lapisan penduduk miskin yang kurang beruntung untuk melakukan
aksi melawan status quo dengan
semboyan “mari kita bersatu untuk mengganyang kaum penindas”. Sehingga, orang
mengetahui musuh merekadan mengorganisasi aksi masa untuk menekan sarana-sarana
tertentu (Rothman, 1974:30).
B.4 Strategi Pembelotan Kultural
Strategi
pembelotan kultural menyadari bahwa kebanyakan anggota masyarakat kotemporer
telah gagal di dalam mewujudkan potensi-potensi kemanusiaan mereka. Strategi pembelotan
kultural memberikan tekanan yang sangat besar terhadap pentingnya perubahan
pada tingkat subyektif individual mulai dari perubahan diri dan nilai-nilai
pribadi menuju pembentukan gaya hidup baru yang lebih bersifat manusiawi. Strategi
pembelotan kultural menganjurkan suatu masyarakat yang kurang bersifat urbanized kurang dikuasai oleh
dorongan-dorongan masyarakat industrial yang menekankan produktivitas, lebih
ditandai oleh operasi yang bersekala kecil dan bersifat local serta dijiwai
oleh hubungan-hubungan social yang
bersifat pribadi dan partisipatif.
C.
Peranan Prasarana Dalam Pembangunan
Pedesaan
Strategi pembangunan ekonomi yang
berorientasi pada pertumbuhan seringkali dikritik karena ketergantungannya yang
luar biasa pada investasi prasarana. Investasi tersebut memungkinkan perluasan
elit perkotaan menikmati gaya hidup dunia maju. Tetapi, strategi pembangunan
ini tidak banyak mengurangi kesenjangan yang tumbuh antara si kaya dan si
miskin di negara-negara berkembang.
Investasi prasarana sebagai sebuah
komponen yang penting dalam paket investasi yang diusulkan. Empat kategori
prinsip investasi prasarana pada awal proyek pembangunan pedesaan adalah
irigasi, pengadaan air, listrik desa dan jalan. Investasi jalan desa selalu
mendapat prioritas utama. Karena jalan desa memainkan peranan yang penting
dalam akumulasi dan distribusi barang. Sehingga, menciptakan volume lalu-lintas
yang cukup besar untuk mendukung investasi utama pada jalan raya, pelabuhan dan
sebagainya. Prasarana jalan selalu diprioritaskan karena memungkinkan terjadinya mobilitas
perseorangan dan perbaikan mutu kehidupan masyarakat. Oleh karena itu, agar lebih mudah perbaikan
jalan harus disertai oleh perkembangan pelayanan angkutan, baik angkutan
pemerintah maupun swasta. Partisipasi masyarakat dalam proyek peerencanaan
prasarana dapat memenuhi kebutuhan pembangunan lainnya.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Melihat beberapa penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa
pembangunan pedesaan memang sangat penting. Dengan melakukan berbagai progam
yang mengutamakan kepentingan masyaraka. Hal ini, menjadikan masyarakat lebih
sejahtera dan makmur serta menjadikan bangsa Indonesia mempunyai kekuatan yang
tangguh karena pembangunan desa yang merata dengan berbagai macam strategi yang
mendukung progam pembangunan pedesaan. Investasi prasarana pun menjadi
prioritas utama yang memobilitasi seluruh aktivitas kehidupan masyarakat
pedesaan. Seperti yang kita ketahui bahwa sejak dahulu kala sampai sekarang
desa merupakan dan tetap berfungsi sebagai tulang punggung kehidupan social
politik Indonesia. Maka dari itu, sangatlah penting pembanguna desa dalam
kondisi sekarang ini.
DAFTAR
PUSTAKA
Leibo, Jefta. 1995, Sosiologi
Pedesaan, Andi Offset, Yogyakata.
Marbun, B.N. 1988, Proses
Pembangunan Desa, Erlangga, Jakarta.
Teku,
Basilius Bengo. 1988, Mengutamakan
Manusia di Dalam Pembangunan, UI-Press, Jakarta.
mencoba memahami pembangunan desa dari aspek yang lebih holistik,salah satunya aspek sosiologis. ok
BalasHapus