STRUKTUR
SOSIAL
Struktur
Sosial
Pengertian
struktur sosial bagian-bagian yang terdapat dalam masyarakat yang saling
berkaitan.
·
Perbedaan dalam
bidang substansi terlihat dari dua
pandangan sebagai berikut:
1. Struktur sosial merujuk pada analisis untuk menerangkan
realitas sosial yang dibangun setelah adanya
realitas empiris tertentu . Misalnya konsep supra struktur (konsep ide) oleh
Karl Mark.
2. Struktur sosial adalah aspek-aspek kehidupan yang sosial
yang dapat dikaji, bukan teori tentang itu. JADI, keduanya sama-sama masih
abstrak.
·
Perbedaan dalam hal
sudut pandang
1. Makrososiologi melihat bahwa bagian-bagian yang dijadikan
fokus kajian struktur sosial adalah bagian-bagian yang real ada di dalam
masyarakat. Subtansi makrososiologi
tergantung pada bagaimana bagian-bagian yang ada dalam masyarakat dan hubungan
di antara bagian-bagian tersebut didefinisikan.
·
Kalau didefinisikan
dengan pandangan Parsonian, maka bagian-bagian itu adalah sistem-sitem
kelembagaan yang saling berhubungan secara fungsional
·
Kalau Marxian, maka
bagian-bagian itu adalah klas-klas sosial yang saling berkonflik.
2. Mikrososiologi melihat bahwa bagian dari struktur sosial
adalah individu, sehingga yang diterangkan adalah tentang hubungan-hubungan
interpersonal antar individu dalam struktur sosial dan menekankan pada proses
sosial. Contoh model pandangan ini
adalah komunikasi simbolik, kompetisi, kooperasi, pertukaran sosial, dsb.
·
Parameter Struktur Sosial
PARAMETER PEMBEDA (Nominal
parameter) membagi populasi ke dalam kelompok-kelompok yang memiliki
batas-batas yang jelas, akan tetapi tidak memiliki urutan jenjang. Misalnya : jenis kelamin, Ras, Klan, agama,
bahasa dll.
PARAMETER BERTINGKAT
(Graduated parameter) membagi populasi secara berjenjang berdasarkan pelapisan sosial
yang berbeda-beda. Misalnya pendidikan, pendapatan kekayaan prestige,
kekuasaan, umur dll.
Parameter prestise.
Parameter ini akan nampak ketika menempel pada parameter lain, misalnya
pekerjaan BERKAITAN dengan edukasi.
Struktur
sosial suatu masyarakat memiliki kecenderungan untuk terjadinya disintegrasi.
Kondisi ini terjadi apabila terjadi apa yang disebut konsolidasi struktural.
Konsolidasi struktural adalah suatu keadaan di mana berbagai parameter
struktural secara substansial berkorelasi satu sama lain, sehingga
perbedaan-perbedaan sosial di antara para anggota masyarakat di dalam satu
parameter berarti juga perbedaan di dalam parameter yang lain.
·
Kondisi struktural
yang terkonsolidasi memiliki akibat :
Mempererat
hubungan-hubungan dan solidaritas di dalam kelompok (ingroup relation and
solidarity), dan sebaliknya memperlemah hubungan-hubungan, solidaritas dan
toleransi antar kelompok (outgroup solidarity and tolerance).
Memperkecil untuk
terjadinya mobilitas sosial.
Mempertajam kemungkinan
untuk terjadinya konflik dan sebaliknya memperlemah bagi terjadinya
integrasi.
KLAS
DAN STATUS
·
Pengertian Klas
adalah suatu sistem di mana seseorang dikelompokkan oleh posisi ekonomi.
·
Status adalah suatu
sistem di mana seseorang dikelompokkan ke dalam tingkatan-tingkatan yang
berbasis pada sejumlah kehormatan, pertise yang diperoleh dari pekerjaan,
etnis, agama, partai, dst.
Menurut
Marx bahwa setiap struktur klas memiliki
karakteristik sebagai berikut.
·
Dichotomous,
maksudnya bahwa masyarakat secara historis dibagi kedalam dua klas di mana
keduanya saling tergantung demi kelangsungan eksistensinya.
·
Antagonistic, kedua
klas tersebut memiliki kepentingan yang bertentangan secara mendasar, yakni
klas yang satu berupaya mempertahankan sistem yang ada sedangkan klas yang
satunya berupaya mendobrak sistem.
·
Obyektif, klas itu
ada, dan kepentingannya yang menyebabkan ia ada. Ia independen dari hal-hal
yang subyektif seperti ukuran-ukuran kehormatan dan kehebatan.
·
Dynamic, maksudnya
ada perjuangan yang secara terus menerus di antara kedua klas tersebut yang
pada intinya menghasilkan perubahan sosial.
Inti
pemikiran menurut Mark sistem
stratifikasi hanya berdasar pada satu
dimensi yaitu didasarkan pada factor produksi baim modal maupun yang lain.
Menurut
Weber sistem stratifikasi tidak hanya berdasar pada satu
dimensi sebagaimana Marx yang hanya menekankan pada faktor produksi. Paling
tidak ada tiga dimensi
yang terjadi dalam stratifikasi.
·
Klas,
didasarkan pada kepemilikan seseorang baik yang berupa kekayaan material maupun
keahlian yang langka. Bentuk
dari dimensi ini adalah klas sosial.
·
Status, menunjuk pada nama seseorang yang
berdasar pada kehormatan dari pendapat orang lain. Bentuk dari dimensi ini
adalah kelompok status.
·
Kekuasaan, menunjuk pada kemampuan seseorang
untuk memerintah orang lain tanpa memperhatikan perlawanan dari yang
diperintah. Bentuk dari dimensi ini adalah partai.
Ada
4 macam kemungkinan kontribusi dari peranan bagi sebuah sistem.
·
Efficiency, peranan
dapat meningkatkan cara bagaimana tentang sesuatu itu dikerjakan.
·
Performance, peranan dapat menyumbangkan untuk
prestasi bagi tujuan-tujuan dari sistem.
·
Integration, peranan
dapat meningkatkan hubungan antar para anggotanya.
·
Socialization,
peranan yang dapat meyakinkan bahwa sistem akan dapat survive pada masa yang
akan datang.
Dominasi
klas yang berjalan menimbulkan kesadaran klas (class consciousness). Ada dua
tipe kesadaran klas pada klas proletar, yaitu yang berupa ideologi dan
revolusi.
·
Kesadaran klas yang
berupa ideologi adalah kesadaran yang keliru (false consciousness), yakni
percaya bahwa di masyarakat tidak ada eksploitasi namun yang ada adalah
persamaan kesempatan untuk meraih kesusksesan.
·
Kesadaran klas yang
sesungguhnya (class consciousness) berupa revolusi yakni memahami bahwa di
dalam masyarakat ada dua klas yang secara fundamental bertentangan
kepentingannya oleh karena itu
restrukturisasi secara radikal terhadap sistem yang ada diperlukan.
KETIMPANGAN
SOSIAL
Klas
sosial yang berstrata mencerminkan adanya budaya yang khusus (sub-culture) yang
meliputi : kekayaan (wealth), informasi
(information), kekuasaan (power), dan kehormatan (deference).
·
masyarakat dibagi ke
dalam lima strata klas sosial yang memiliki tekanan pada pola hidup yang
timpang yaitu :
1. Klas
atas (the upper class) menekankan kehidupannya pada kemewahan.
2. Klas
menengah atas (the upper-middle class) cenderung menekankan pada karier,
3. Klas
menengah bawah (the lower-middle class) menghargai kehormatan yang
diterjemahkan ke dalam perilaku beragama yang sempurna, pendidikan bagi
anak-anaknya, dan kepemilikan rumah.
4. Klas
bawah atas (the upper-lower class) hanya menekankan pada pendapatan.
5. Klas
bawah-bawah (the lower-lower class) dikatakan menjadi kelompok yang apatis dan
tidak memiliki simbol apapun
Indek Gini
Adalah
alat untuk menghitung seberapa tinggi tingkat ketimpangan yang ada dalam hal
pemilikan ataupun pendapatan masyarakat.
HETEROGENITAS
Adalah Keragaman masyarakat secara struktural yang bersifat
horisontal sebagai akibat adanya parameter nominal.
·
Heterogenitas sosial pada dasarnya
merupakan salah satu dimensi struktur sosial yang mencerminkan pengelompokan
masyarakat yang bersifat horizontal.
·
Tingkat heterogenitas ini ditentukan
oleh jumlah kelompok yang ada dan jumlah keanggotaan atau size setiap kelompok.
·
Intinya dari heterogenitas adalah
kesempatan adanya kesempatan berintraksi dengan kelompok yang ada.
·
Dengan adanya kesempatan berintraksi
maka kita dapat mengetahui budaya yang ada di sekitar kita.
·
Perubahan heterogenitas suatu masyarakat tergantung pada
empat kondisi
1. Terjadinya perubahan jumlah kelompok. Berkembangnya
spesialisasi keahlian meningkatkan division of labor.
2. Mobilitas sosial antar kelompok merubah tingkat heterogenitas.
3. Adanya migrasi masuk (in-migration) merubah
hetergogenitas dalam masyarakat.
4. perubahan heterogenitas yang disebabkan oleh perbedaan
tingkat fertilitas antar kelompok.
SEGRESI
Adalah sesuatu yang terpisah dari bagian umum antar kelompok. Misalnya
dalam hal etnik, pendidikan perumahan dan pekerjaan. Contoh di Amerika terjadi
pemisahan antara orang kulit pitih dengan kulit hitam.
KELOMPOK
ELIT DAN MASSA
·
Kelompok elite adalah
kelompok minoritas superior yang posisinya berada pada puncak strata, memiliki
kemampuan mengendali aktivitas perekonomian dan sangat dominan mempengaruhi
proses pengambilan keputusan-keputusan penting. Oleh karena itu kelompok kecil
dalam masyarakat ini biasanya disegani, dihormati, kaya serta berkuasa.
·
KELOMPOK MASSA adalah
masyarakat berada di bawah, tidak memiliki kemampuan mengendali baik dalam
bidang ekonomi maupun politik serta tersingkirkan dalam proses pengambilan
kebijaksanaan.
CARA The governing elite mengontrol
massa
1. Para elite mengerahkan segala macam kekuatan fisik yang
dimiliki sekaligus melakukan sekaligus persuasi moral dan intelektual. Diktator
militer adalah contoh nyata dari tipologi memerintah semacam itu.
2. Para elite menggunakan kecerdikan yang dimiliki
sedemikian rupa sehingga massa rela menuruti kehendaknya dan mendukung
kepentingannya.
Sirkulasi Elite
Menurut Pareto, sejajar
dengan perjalanan sejarah, kualitas para elit baik yang memerintah dengan penuh
kekerasan maupun yang memerintah dengan penuh tipu daya secara gradual
mengalami penurunan.
0 komentar:
Posting Komentar